Skip to main content

Bumiku


Semilir angin menyusup pelan disela ranting cemara

Bergulat indah dalam buaian halus tangan senja

Hamburan cahaya jingga  melambung tinggi ke wajah angkasa

Begitu memesona bak permata indah yang berkilauan di lintasan khatulistiwa

Bumiku, bumi para bangsawan

Penuh emas logam dalam perutnya yang termuntahkan

Bumiku, bumi para saudagar

Penuh kekayaan yang terhampar luas di setiap pandangan

Tapi itu dulu

Saat semua  masih begitu lugu

Saat mereka mengenal akan congaknya kekuasaan

Mereka menjadi haus kuasa

Direnggutnya semua milik bumiku

Bumiku menangis, menjerit dalam amarahnya

Ya Tuhanku,

Kini terbanting jauh luhur para pendahulu

Terpaku bumiku dalam pasung baja kenistaan

Ia meronta dendam ya Tuhanku

Ia laknat semua hamba culas-Mu

Bumiku yang malang, sabarlah sayang

Rasa sakitmu, akan Dia balas dengan penderitaan yang tak terhentikan

Comments